Kehilangan Terbesar

Oleh Hali

Kita masih berada dalam suara reformasi. Hari Reformasi baru lewat dua hari yang lalu. Patut untuk melanjutkan perenungan terkait reformasi.

Fokus kita masih tertuju pada Yosiah. Pada zaman raja yang satu ini kitab diketemukan. Beliau menginisiasi ke  arah penemuan kitab tersebut.

Pelaksana utama tak lain dari Imam Hilkia. Hilkia diminta untuk menyerahkan seluruh uang di Bait Allah. Uang itu hendak digunakan untuk renovasi. Tukang kayu dan tukang batu membutuhkan dana itu agar dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan mereka.

Hilkia mencari dan menyerahkan uang itu. Bersamaan dengan itu pula, gulungan kitab itu diketemukan.

Kenapa kitab itu diketemukan? Di mana gerangan kitab itu berada? Apakah kitab itu selama ini telah hilang lenyap?

Besar kemungkinan kitab itu tidak ke mana-mana. Kemungkinan besar kitab itu tetap berada di dalam Bait Allah. Gulungan kitab itu tak ke mana-mana kok!

Lantas kenapa dikatakan kitab itu diketemukan? Kitab itu tetap tersimpan di sana. Hanya, kitab itu tak dipedulikan orang-orang. Gulungan kitab itu tak pernah digunakan lagi. Kitab itu tak pernah dibacakan lagi. Umat tak pernah mendengarkan lagi pembacaan gulungan kitab itu.

Di sanalah letak kehilangan kitab tersebut. Itu sebabnya, kini, oleh Hilkia, gulungan kitab itu diketemukan.

Sudah puluhan tahun orang-orang tak mendengarkan pembacaan kitab itu. Barangkali bahkan sudah melebihi seratus tahun umat Israel tak lagi mengenal isi dari gulungan kitab tersebut. Inilah satu kehilangan yang besar dalam sejarah umat Israel.

Bapak Ibu Saudara-Saudariku sekalian, apa relevansinya penemuan gulungan kitab ini? Bukankah itu bagi umat Israel, atau tepatnya Yehuda? Saya dan Anda hidup di zaman modern ini punya keterkaitan apa dengan penemuan kitab itu?

Bagaimana dengan “gulungan kitab” di rumah Anda? Jangan-jangan Anda juga telah kehilangan “gulungan kitab” itu? Tersimpan di dalam gudang? Berada di bawah kolong ranjang? Dalam tumpukan kertas dan buku bekas yang tak pernah tersentuh lagi?

Inilah kehilangan terbesar dalam hidup umat Tuhan masa kini. Kehilangan kitab di dalam rumahnya sendiri. Kitab itu masih ada. Cuma, tak pernah terurus lagi. Tak lagi dibaca oleh penghuni rumah itu.

Saudara dan Saudariku sekalian, semoga kitab itu segera Anda ketemukan. Lebih cepat akan lebih baik. Bukalah dan bacalah! Anda akan diingatkan kembali tentang perjalanan hidup Anda selama ini. Semoga lekas diketemukan!

Iklan

Satu tanggapan untuk “Kehilangan Terbesar”

  1. Masih ada, tak dibaca, sama saja dengan hilang

    Suka

Leave a Reply

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s